Eau de toilette ini terinspirasi oleh sifat ceria musim semi yang memunculkan pemikiran tentang alam basah di bawah sinar pelangi yang ceria.
Kesepakatan akuatik menandakan sisa tetesan air hujan terakhir yang menguap dari ujung pohon jarum pinus ke udara segar.
Mawar Isparta yang bercahaya dan aroma lada merah muda yang cerah berpadu dengan indah dan memberikan inti pada parfum ini.
Dengan wewangian ini, pembuat parfum Fanny Bal menciptakan kembali aroma segar hujan dan sinar matahari, menyampaikan ketenangan dan pesan penegasan bahwa matahari selalu kembali setelah hujan.
Cara menggunakan
Gunakan pada leher, belakang telinga, dan titik nadi sebelum keluar rumah atau setelah mandi.
Eau de toilette ini terinspirasi oleh sifat ceria musim semi yang memunculkan pemikiran tentang alam basah di bawah sinar pelangi yang ceria.
Kesepakatan akuatik menandakan sisa tetesan air hujan terakhir yang menguap dari ujung pohon jarum pinus ke udara segar.
Mawar Isparta yang bercahaya dan aroma lada merah muda yang cerah berpadu dengan indah dan memberikan inti pada parfum ini.
Dengan wewangian ini, pembuat parfum Fanny Bal menciptakan kembali aroma segar hujan dan sinar matahari, menyampaikan ketenangan dan pesan penegasan bahwa matahari selalu kembali setelah hujan.
Cara menggunakan
Gunakan pada leher, belakang telinga, dan titik nadi sebelum keluar rumah atau setelah mandi.